Jumat, 10 Februari 2017

Konfigurasi Subscriber Pada Internet Telepon

a. Instalasi Subscriber secara umum internet telepon

   Melakukan Dial-Up Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk terkoneksi dengan internet. Salah satu caranya adalah koneksi internet dengan dial-up yaitu akses internet dengan menggunakan jalur telepon. Untuk melakukan koneksi ini, perangkat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut ini: ~ 1 unit komputer ~ 1 modem ~ 1 sambungan telepon Hal yang harus dilakukan adalah : ~ Berlangganan ke salah satu ISP terdekat ~ Memasang modem ke komputer ~ Menginstall software internet yang disediakan oleh ISP ~ Menghubungkan komputer (dial-up) ke ISP

   Kelmahan dari Dial-Up adalah sebagai berikut : a) Saat melakukan koneksi internet, telepon tidak dapat digunakan untuk sambungan keluar atau menerima telepon. b) Akses ini menggunakan modem analog, sehingga kecepatan akses lebih rendah dibandingkan metode lainnya, yaitu berkisar antara 64 kbps sampai 128 kbps. c) Metode ini tidak dapat dijadikan hotspot karena kecepatan internet yang rendah. Internet Service Provider yang menggunakan metode ini adalah Telkomnet Instant dan D~NET.

Langkah-langkah menghubungkan komputer ke internet menggunakan ISP Telkomnet Instant : 

1. Klik Start> Program> Accessories> Communication > Pilih Network Connections

2Klik Create a new connection

3. Klik Next *Kotak dialog New Connection Wizard

4. Pilih Connect to the Internet, lalu klik Next. *Kotak dialog Network Connection Type

5. Plih Set Up my connection mannualy, lalu klik Next. *Kotak dialog Getting Ready

6. Pilih Connect using a dial-up modem, klik Next. *Kotak dialog Internet Connection

7. Pilih modem analog yang anda gunakan untuk setting dialup, klik Next. Jika teman-teman punya laptop atau modem internet pada komputer dekstop, tidak perlu melakukan instalasi modem. Driver modem sudah terinstal ketika menginstal sistem operasi atau driver laptop. 8. Ketik telkomnet instan pada kotak ISP name,

b. Konfigurasi Subscriber pada internet telepon

Banyak teknologi DSL menggunakan sebuah lapisan asynchronous transfer mode agar dapat beradaptasi dengan sejumlah teknologi yang berbeda.

Implementasi DSL dapat menciptakan jembatan jaringan atau penghalaan. Dalam konfigurasi jembatan jaringan, kelompok komputer pengguna terhubungkan ke subnet tunggal. Implementasi awal menggunakan DHCP untuk menyediakan detail jaringan seperti alamat IP kepada peralatan pengguna, dengan otentikasi melalui alamat MAC atau memberikan nama host. Kemudian implementasi seringkali menggunakan PPP melalui Ethernet atau asynchronous transfer mode (PPPoE atau PPPoA).

DSL juga memiliki rasio pembagian jaringan data yang layak dipertimbangkan pada saat memilih teknologi jalur lebar.

Prosedur Instalasi Server Softswitch Berbasis SIP

1. Pengertian SIP   

SIP adalah suatu signalling protokol pada layer aplikasi yang berfungsi untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri suatu sesi multimedia yang melibatkan satu atau beberapa pengguna. 

Sesi multimedia adalah pertukaran data antar pengguna yang meliputi suara, video, atau text. SIP tidak menyediakan layanan secara langsung, tetapi menyediakan fondasi yang dapat digunakan oleh protokol aplikasi lainnya untuk memberikan layanan yang lebih lengkap bagi pengguna, misalnya dengan RTP ( Real Time Transport Protocol ) untuk transfer data secara real - time , dengan SDP ( Session Description Protocol ) untuk mendeskripsikan sesi multimedia, dengan MEGACO ( Media Gateway Control Protocol ) untuk komunikasi dengan PSTN (Public Switch Telephone Network). Meskipun demikian, fungsi dan operasi dasar SIP tidak tergantung pada protokol tersebut. SIP juga tidak tergantung pada protokol layer transport yang digunakan. 

Pembangunan suatu komunikasi multimed ia dengan SIP dilakukan melalui beberapa tahap :

User location : menentukan lokasi pengguna yang akan berkomunikasi.

User availability : menentukan tingkat keinginan pihak yang dipanggil untuk terlibat

 dalam komunikasi.

User capability : menentukan media maupun parameter yang berhubungan dengan media yang 

akan digunakan untuk komunikasi.

Session setup : “ringing”, pembentukan hubungan antara pihak pemanggil dan pihak

 yang dipanggil.

Session management : meliputi transfer, modifikasi, dan pemutusan sesi.

2. instalasi server softswitch berbasis SIP
berikut ini adalah beberapa tip singkat untuk membangunnya. Teknologi SIP ini yang akan di adopsi oleh para operator telekomunikasi di Indonesia. Tampaknya yang mulai siap salah satunya adalah XL, yang mungkin akan di ikuti oleh Indosat.

Sebetulnya tidak banyak yang harus di instalasi untuk menjalankan Asterisk secara minimal sekali, yang hanya mempunyai fungsi untuk

l  Authentikasi user dengan nomor telepon & password.
l  Dial plan, untuk mengatur apa yang harus dilakukan untuk call ke sebuah nomor tertentu.
l  ENUM, agar Asterisk nantinya mengenali nomor +62XXX

Peralatan yang dibutuhkan adalah

l  Sebuah PC Linux, saya sendiri menggunakan Fedora Core 6.
l  Sambungan LAN
l  Sambungan Internet

INSTALASI ASTERISK

Teknik Instalasi yang perlu dikerjakan adalah

l  Ambil software asterisk & asterisk sound dari http://www.asterisk.org. Pada saat tulisan ini ditulis ada dua (2) jenis / versi asterisk, yaitu,

                        asterisk-1.4.0.tar.gz
                        asterisk-1.2.15.tar.gz

Anda harus memilih versi asterisk mana yang ingin di install. Mungkin yang agak aman pada hari ini adalah versi 1.2, kecuali nanti pada saat 1.4 sudah mulaistabil. Semetara suara operator wanita yang dibutuhkan adalah

                        asterisk-sounds-1.2.1.tar.gz

l  Saya biasanya akan mengcopykan semua file yang saya butuhkan tersebut ke folder /usr/local/src, melalui perintah

                        # cp asterisk-1.4.0.tar.gz /usr/local/src/
                        # cp asterisk-1.2.15.tar.gz /usr/local/src/
                        # cp asterisk-sounds-1.2.1.tar.gz /usr/local/src/

l  Menginstalasi asterisk tidak sukar, cara yang perlu dilakukan untuk asterisk-1.4 agak berbeda dengan asterisk-1.2 sebelumnya dengan menambahkan ./configure, yaitu

                        # cd /usr/local/src
                        # tar zxvf asterisk-1.4.0.tar.gz
                        # cd asterisk-1.4.0
                        # ./configure
                        # make
                        # make install
                        # make samples

l  Asterisk-1.2.15 merupakan versi terakhir dari asterisk-1.2 pada saat naskah ini ditulis, perintah yang perlu dijalankan untuk menginstalasi adalah

                        # cd /usr/local/src
                        # tar zxvf asterisk-1.2.15.tar.gz
                        # cd asterisk-1.2.15
                        # make
                        # make install
                        # make samples

l  Selanjutnya install suara operator asterisk, melalui perintah

                        # cd /usr/local/src
                        # tar zxvf asterisk-sounds-1.2.1.tar.gz
                        # cd asterisk-sounds-1.2.1
                        # make install

Seleai sudah proses instalasi asterisk. Langsung selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengkonfigurasi agar sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Konfigurasi Asterisk Minimal Sekali

Konfigurasi Asterisk yang aman sangat minimal dengan misi untuk meng-authentikasi user, mengkonfigurasi dial-plan dan mengenalkan ENUM tidak banyak yang harus dilakukan. Seluruh proses konfigurasi merupakan proses editing file-file yang ada di folder

            /etc/asterisk

File yang perlu diperhatikan tidak banyak, hanya,

            sip.conf                       - untuk authentikasi user dengan nomor telepon dan password.
            extensions.conf           - untuk mengatur dialplan.
            enum.conf                   - untuk memperkenalkan nomor +62XX.

Masih banyak file-file konfigurasi lainnya, sangat di sarankan bagi anda yang ingin secara serius mempelajari asterisk untuk membaca-baca file-file konfigurasi yang ada di /etc/asterisk/

KONFIGURASI ENUM.CONF

Tidak banyak yang harus di ubah di /etc/asterisk/enum.conf, hanya pastikan bahwa ada entry

            search => e164.arpa
            search => e164.org
            search => e164.id

Dengan cara itu, kita dapat pastikan bahwa informasi ENUM yang ada di e164.arpa, e164.org dan e164.id akan dapat di ketahui dengan baik oleh asterisk kita.



KONFIGURASI SIP.CONF

Pada file /etc/asterisk/sip.conf, untuk sebuah account dengan nomor telepon 2099, password 123456, IP address dinamis menggunakan DHCP maka entry yang digunakan adalah,

            [2099]
            context=default
            type=friend
            username=2099
            secret=123456
            host=dynamic
            dtmfmode=rfc2833
            mailbox=2099@default

Untuk asterisk-1.4, agar dial tone dapat di handel dengan baik maka perlu ditambahkan di tambahan entry berikut

            rfc2833compensate=yes

Masukan entry di atas untuk masing-masing user.

Sampai titik ini maka masing-masing user dapat meregistrasikan diri ke asterisk dan dapat menelepon satu sama lain dengan mereka yang terdaftar di asterisk server yang kita operasikan.

Agar asterisk server kita dapat berbicara dengan user lain di XL. Indosat, VoIP Rakyat, di Pulver atau di SIP Proxy yang banyak bertebaran di Internet, kita perlu meregistrasikan diri ke SIP Proxy server tersebut. Perintah yang digunakan adalah

            register => 2345:password@sip_proxy/1234

yang artinya, user 1234 di asterisk server yang kita operasikan merupakan user 2345 di sip_proxy yang login ke sana menggunakan password "password". Misalnya seseorang user 2000 mempunyai account 20345 di server voiprakyat.or,id dengan password "rahasia" maka format yang digunakan adalah

            register => 20345:rahasia@voiprakyat.or,id/2000

Dengan cara ini, maka ada panggilan di VoIP Rakyat ke nomor 20345 akan langsung di forward ke nomor 2000 di SIP server yang kita gunakan.

KONFIGURASI EXTENSIONS.CONF

Pada file /etc/asterisk/extensions.conf kita dapat mengatur apa yang harus dilakukan oleh asterisk jika menerima sebuah panggilan ke nomor extension tertentu, yang sering digunakan adalah

            exten => _20XX,1,Dial(SIP/${EXTEN},20,rt)
            exten => _20XX,2,HangUp

Cara membaca perintah di atas adalah sebagai berikut,

Jika ada orang yang menelepon ke extension 20XX maka langkah 1 yang harus di kerjakan adalah DIAL EXTENsiontersebut mengunakan teknologi SIP, tunggu 20 detik, jika tidak di angkat maka time out (rt). Langkah ke 2 yang harus dilakukan adalah HangUp. Tentunya anda perlu mengatur sedikit-sedikit perintah ini agar sesuai dengan kondisi yang anda gunakan di SIP Server anda.

Beberapa perintah berbahaya yang sering dicari orang adalah sebagai berikut

            exten => _0711X.,1,Dial(SIP/${EXTEN:4}@2031,20.rt)

Cara membaca-nya adalah,

Jika ada orang yang menelepon ke 0711X. Perhatikan titik sesudah X, berarti berapapun dibelakang X tidak di perdulikan. DIAL menggunakan teknologi SIP ke nomor 2031. Perhatikan baik-baik kode {EXTEN:4} ini harus di baca - buang empat (4) digit di depan nomor EXTENsion sebelum dimasukan ke 2031 - jadi 07115551234 menjadi 5551234.

Jika kita menggunakan PABX antara ATA dengan Telkom, maka perintah yang digunakan menjadi

            exten => _021X.,1,Dial(SIP/9${EXTEN:3}@2031,20.rt)

Cara membaca-nya adalah,

Jika ada orang yang menelepon ke 021X. Perhatikan titik sesudah X, berarti berapapun dibelakang X tidak di perdulikan. DIAL menggunakan teknologi SIP ke nomor 2031. Perhatikan baik-baik kode 9{EXTEN:3} ini harus di baca buang tiga (3) digit di depan nomor EXTENsion yang di dial kemudian tambahkan 9 - jadi 0215551234 menjadi 95551234.

Artinya jika nomor 2031 merupakan sebuah Analog Telepon Adapter (ATA) seperti SPA3000 yang berada di jakarta dan sambungkan ke PABX di Jakarta. Maka siapapun yang berada di jaringan VoIP Tersebut akan dapat menelepon Jakarta tanpa perlu membayar SLJII maupun SLI. Orang yang mempunyai ATA tetap harus membayar pulsa lokal untuk menelelpon ke nomor ang di tuju.

Cara yang sama dapat di kembangkan untuk menelepon selular dengan cara menyambungkan ATA yang kita gunakan ke telkom. Perintah yang digunakan adalah sebagai berikut

            exten => _08X.,1,Dial(SIP/${EXTEN}@2031,20.rt)

Tentunya untuk sebuah kantor yang tersambung ke jaringan VoIP Publik tidak akan mau membuka akses agar semua orang dapat menelepon semua nomor selular atau Telkom, oleh karenanya biasanya kita tidak menggunakan kode-kode 021X., atau 08X. Tapi kita akan memasukan satu per satu nomor-nomor yang di ijinkan di telepon melalui VoIP, misalnya,

            exten => _0811567854,1,Dial(SIP/${EXTEN}@2031,20.rt)
            exten => _0216575675,1,Dial(SIP/${EXTEN}@2031,20.rt)
            exten => _0216755675,1,Dial(SIP/${EXTEN}@2031,20.rt)

Artinya hanya nomor  0811567854, 0216575675 dan 0216755675 yang dapat dihubungi melalui VoIP nomor selain nomor-nomor ini tidak dapat dihubungi.

Untuk mengadopsi nomor telepon +62XXX maupun nomor telepon lainnya kita dapat memasukan ENUMLOOKUP menggunakan perintah

            exten => _62X.,1,ENUMLOOKUP(${EXTEN},sip,,1,e164.id)
            exten => _62X.,2,Dial(${ENUM})
            exten => _62X.,102,Playback(im-sorry)
atau
            exten => _+X.,1,ENUMLOOKUP(${EXTEN},sip,,1,e164.id)
            exten => _+X.,2,Dial(${ENUM})
            exten => _+X.,102,Playback(im-sorry)

Konfigurasi Ekstensi dan Dial Plan Pada Server Softswitch

Konfigurasi ekstensi dan dial plan pada server softswitch

A. Pengertian ekstensi dan dial plan pada server VoIP

     Dalam sintax yang digunakan di file extensions.conf , setiap tahapan perintah dalam sebuah extension di tulis dalam format exten = extension,priority,Command(parameter) Kesimpulannya, sebuah "context" mempunyai nama, seperti "john". Setiap context, kita dapat mendefinisikan satu atau lebih "extension". Setiap extension, kita dapat mendefinisikan sekumpulan perintah. Komponen yang membangun tahapan perintah extension atau command line adalah sebagai berikut :

1. Extension adalah label dari extension, dapat berupa sebuah string (angka, huruf dan simbol yan diijinkan) atau pola yang harus di evaluasi secara dinamik untuk mencocokan dengan banyak kemungkinan nomor telepon. Setiap command line yang menjadi bagian dari extension tertentu harus mempunyai label yang sama.

2. Priority biasanya berupa angka integer. Merupakan urutan dari perintah yang harus dijalankan dalam sebuah extension. Perintah pertama yang akan dijalankan harus dimulai dengan prioritas 1, jika tidak ada prioritas 1 maka Asterisk tidak akan menjalankan perintah extension. Setelah  prioritas 1 di jalankan, Asterisk akan menambah prioritas ke prioritas 2 dan seterusnya, tentunya jika tidak ada perintah yang menentukan prioritas mana yang selanjutnya harus dijalankan. Jika ternyata perintah selanjutnya ternyata tidak terdefinisi maka Asterisk akan menghentikan proses menjalankan perintah walaupun masih ada perintah dengan prioritas yang lebih tinggi.

3. Command atau perintah adalah "aplikasi" yang akan di jalankan oleh Asterisk.

4. Parameter adalah parameter yang harus diberikan kepada sebuah command. Tidak semua command / perintah membutuhkan parameter,  beberapa perintah dapat dijalankan tanpa

parameter.

 Dial Plan berfungsi sebagai routing panggilan antar ekstensi, baik yang berada dalam satu IP-PBX (lokal) maupun antar IP-PBX, atau biasa disebut dial trunk. Dalam Asterisk, Dial Plan diprogram dalam satu file yang bernama extensions.conf. Secara umum, setiap ekstensi dalam Asterisk merujuk pada user tertentu yang ter-register ke Asterisk tersebut sehingga biasanya nomor ekstensi sama dengan id user.

B. Konfigurasi ekstensi dan dial plan pada server softswitch

     Untuk mengkonfigurasi dial plan, edit file extensions.conf dengan mengetik nano /etc/asterisk/extensions.conf. Pastikan bahwa seluruh perintah pada file ini sudah dinon aktifkan. Ketik perintah di bawah ini pada bagian paling akhir dari isi file extensions.conf. ;Dial antar ekstensi pada IP-PBX [voipkn] -->>

seluruh dial plan di bawah ini hanya berlaku bagi context „voipkn‟

exten =>101,1,Dial(SIP/101,20) -->> Dial ext 101 dengan protokol SIP, time out 20 detik

exten =>101,2,Hangup -->> setelah timeout dilakukan hangup exten =>102,1,Dial(SIP/102,20) exten =>102,2,Hangup

Prinsip Kerja Subscriber Pada Internet Telepon

a. Pengertian Subcriber

Teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat. Biasanya kecepatan unduh dari DSL berkisar dari 128 kb/d sampai 24.000 kb/d tergantung dari teknologi DSL tersebut. Kecepatanunggah DSL lebih rendah dari unduh versi ADSL dan sama cepat untuk SDSL.

b. Prinsip Kerja Subsciber pada Internet Telepon

ADSL menggunakan kabel telpon yang telah ada, jadi bukan fiber optics. ADSL juga dijuluki revolusi di bidang internet atau istilah asingnya “broadband”. ADSL mampu mengirimkan data dengan kecepatan bit yang tinggi, berkisar antara 1.5 Mbps – 8 Mbps untuk arah downstream (sentral – pelanggan), dan antara 16 Kbps – 640 Kbps untuk arah upstream (pelanggan – sentral). Kemampuan transmisi ADSL inilah yang mampu mengirimkan layanan interaktif multimedia melalui jaringan akses tembaga. ADSL sendiri merupakan salah satu anggota dari “DSL Family”. Teknologi x-DSL sendiri mempunyai berbagai macam variasi

Mengenal (FHS) Filesystem Hierarchy Standar

Mengenal (FHS) Filesystem Hierarchy Standard

Kali ini saya akan membuat artikel mengenai (FHS) Filesystem Hierarchy Standard 

apa sich (FHS) Filesystem Hierarchy Standard  ada yang tawu pasti ada juga yang belum tawu, jadi langsung saja ke tofik pembicaraan..

FHS (Filesystem Hierarchy Standard) adalah sebuah aturan standar penempatan lokasi berkas dan direktori yang ada pada sistem operasi.Dengan adanya standar ini maka pengguna dan perangkat lunak dapat mengetahui dimana letak suatu berkas atau direktori yang tersimpan di suatu komputer.

FHS berisi sekumpulan syarat dan petunjuk penempatan berkas dan direktori pada sistem operasi berbasis UNIX.Petunjuk ini dimaksudkan untuk mendukung interoperabilitas dari suatu aplikasi, perangkat administrasi sistem, perangkat pengembangan dan script sehingga didapatkan keseragaman pada semua sistem yang berbasis UNIX.

FHS dibuat dengan cara:

Menentukan petunjuk-petunjuk dasar untuk setiap area pada sistem berkasMenentukan berkas dan direktori minimum yang dibutuhkanMenandai setiap pengecualian ( exception )Menandai setiap kasus spesifik yang pernah mengalami konflik

FHS mengasumsikan bahwa sistem operasi yang menggunakan standarisasi FHS telah mengimplementasikan sistem berkas yang mendukung fitur-fitur keamanan dasar yang ada pada sebagian besar sistem berkas UNIX.

Untuk melakukan pengelompokan atau kategorisasi terhadap suatu berkas, FHS menggunakan dua parameter independent yang membedakan berkas satu dengan berkas yang lain. Parameter tersebut adalah:

shareable - unshareablestatis - variabel.

FHS pada linux dapat di ibaratkan root didalam root itu ada banyak beberapa direktory seperti pada keterangan berikut :

/bin : directory file binary standar yang digunakan oleh user pada sistem operasi linux./boot : directory yang berisi beberapa perintah seruba source code untuk kebutuhan dalam melakukan proses booting pada sistem operasi linux./dev : directory yang merupakan file/berkas yang tersimpan dalam sebuah drive atau media penyimpanan device hardware seperti hard disk, CD, DVD, floppy disk dll./etc : directory yang biasa berisi file administrative dari sebuah konfigurasi sistem pada linux./home : directory yang menyimpan semua berkas atau file dari user biasanya pada windows itu mirip seperti My Document/Document./lib : modul library yang dapat berisi beberapa file dalam mendukung kinerja sistem operasi linux terutama pada kernelnya./media : direktory yang biasa digunakan pada saat kita menginstal/uninstal suatu sofware atau mirip seperti bongkar pasang point pengaitan pada media software yang ada pada linux./mnt : directory munting sistem file yang merubah sistem penyimpanan data pada linux menjadi sebuah directory./opt : direktory option yang berisi beberapa aplikasi/software tambahan yang terparket pada sistem linuxnya langsung./sbin : directory yang digunakan pada suatu program yang levelnya tinggi berupa utilities sistem./srv : directory berisi berbagai layanan seperti HTTP, FTP, dsb yang disediakan oleh sistem./tmp : directory yang digunakan sebagai tempat penyimpanan data sementara yang akan secara otomatis terhapus pada saat sistem booting./usr : directory file atau berkas yang dibuat user seperti sub directory yang berisi file atau berkas yang dilakukan oleh user./var : directory varieabel yang fungsinya menyimpan log data atau semacam history data yang akan terus meyimpan log data tersebut dan perlu diperhatikan pertambahan datanya./root : directory home yang yang digunakan oleh user root pada linux./proc : directory yang biasa mengupdate data-data pada kernel sehingga sangat berperan sebagai virtual sistem file.

PENGERTIAN LSB DAN MSB

PENGERTIAN LSB dan MSB

LSB ( Least Significant Bit ) disebut sebagai paling kanan Bit. Dikarenakan penulisan angkakurang significant lebih lanjut ke kanan. Misalnya pada byte 00011001, maka bit LSB-nya adalahbita yang terletak di paling kanan yaitu 1. 

§MSB ( Most Significant Bit ) disebut sebagai paling kiri Bit, karena penulisan angka yang lebihsignificant lebih jauh ke kiri. Misalnya pada byte 00011001, maka bit MSB-nya adalah bita yangterletak di paling kiri yaitu 0.

 Contohnya adalah bilangan biner dari 255 adalah 11111111 (kadang-kadang diberi huruf b pada akhir bilangan menjadi 1111 1111b). Bilangan tersebut dapat berarti: 

Bilangan tersebut dapat berarti:


Dari barisan angka 1 di atas, angka 1 paling kanan bernilai 1, dan itu adalah yang paling kecil. Bagian tersebut disebut dengan least significant bit (bit yang paling tidak berarti), sedangkan bagian paling kiri bernilai 128 dan disebut dengan most significant bit (bit yang paling berarti).
Least significant bit sering kali digunakan untuk kepentingan penyisipan data ke dalam suatu media digital lain, salah satu yang memanfaatkan Least significant bit sebagai metode penyembunyian adalah steganografi audio.

MANAGEMEN KUOTA USER, APLIKASI serta KAPASITAS SISTEM

MANAJEMEN QUOTA USER, APLIKASI serta KAPASITAS SISTEM

Manajemen Kuota

Kuota merupakan salah satu fitur dari sistem operasi Linux. Melalui fitur ini penggunaan media penyimpanan dapat dikelola besarnya untuk tiap user ataupun group yang ada.  

Fitur ini berguna untuk mengendalikan penggunaan ruang harddisk oleh user. Pembatasan kuota ini dapat diberlakukan untuk tiap filesystem, file atau inodes (metadata file). Jadi, dapat dikatakan bahwa terdapat tiga jenis implementasi kuota pada Linux, yakni blocks quota, file quota dan inodes quota. 

Dilihat dari pembatasannya, terdapat dua jenis pembatasan yang dapat diberikan, yakni:

Hard limit

Digunakan untuk membatasi kuota tanpa ada tolerasi penambahan file sehingga melebihi batas yang ditentukan. Misalnya, jika hard limit di set ke 2 GB, maka user tidak dapat membuat/menambah file lagi apabila kuotanya sudah terpenuhi.

Soft limit

Apabila batas ini dilewati maka sistem akan menampilkan pesan peringatan bahwa file yang akan ditambahkan melewati kuota yang telah ditentukan. Namun, file tersebut tetap dapat ditambahkan tapi tetap tidak dapat melewati batas hard limit.

Misalnya, apabila kuota soft limit 1 GB telah terpenuhi, maka jika user menambahkan file lagi akan mendapatkan pesan peringatan dan file tetap dapat ditambahkan asal tidak melewati batas hard limit. Pada sistem Linux fitur manajemen kuota ini telah ada sejak kernel versi 3.6. Pembatasan kuota ini pada Linux didefinisikan pada file aquota.user untuk pembatasan kuota user dan aquota.group untuk pembatasan kuota grup. Sedangkan aplikasinya dinamakan quota dan dapat dijalankan melalui terminal.

Berikut ini merupakan daftar aplikasi ataupun file yang diperlukan pada saat implementasi kuota ini.

Quota

Program untuk menampilkan informasi penggunaan kuota dan sisa oleh user.

Edquota

Program untuk mengubah aturan kuota user/group

Repquota

Program untuk melihat rangkuman informasi kuota pada suatu filesystem

Quotacheck

Program untuk mengetahui konsistensi kuota pada suatu filesystem

Quotaon

Program untuk menutup ataupun mengaktifkan kuota

/etc/fstab

Daftar filesystem yang diakses saat Linux berjalan.

Penentuan Kuota

Pada tahap ini akan dibuat pembatasan kuota untuk satu filesystem, yakni /home. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

Edit file /etc/fstab dengan editor nano. Tambahkan baris usrquota,grpquota pada baris mounting /home sedemikian sehingga tampak seperti berikut ini.

UUID=20277992-ab9c-4beb-b485-1e251adc5bea /home           ext4    defaults,usrquota,grpquota        0       2

Restart komputer

reboot

atau

init 6

Jalankan perintah berikut ini untuk mengetahui status layanan quota telah aktif atau tidak.

quotaon  –p  –a

Penentuan kuota user dapat dilakukan dengan menggunakan perintah berikut.

edquota  –u  namauser 

Pada kasus ini yang akan dibatasi adalah user dengan kuota harddisk 100 MB. Dibawah ini adalah contoh perubahan yang telah dilakukan pada kolom soft dan hard menjadi 100000 kByte (≈ 100 MB)

Simpan perubahan yang dilakukan dengan menekan Ctrl + X diikuti dengan tombol Y. Apabila ingin menerapkan batasan yang sama untuk user lainnya dapat menggunakan perintah berikut. 

edquota –p  userdengankuota  usertujuan 

Perintah berikut ini dapat digunakan untuk mengetahui status penerapan kuota pada user.

repquota  –a

Manajemen Aplikasi

Sebagaimana sistem operasi pada umumnya digunakan sebagai pondasi berjalannya aplikasi-aplikasi user. Aplikasi user disini dapat berupa aplikasi pengolah kata/teks/dokumen, pengolah angka, presentasi dan pemutar musik dan film, dan sebagainya. Aplikasi tersebut akan dapat tetap digunakan selama pengelolaannya dapat dilakukan dengan baik. Manajemen aplikasi disini dapat berupa kegiatan instalasi, penghapusan (uninstalasi), pembaruan (update) dan peningkatan (upgrade).

Pada sistem Debian telah tersedia program untuk pengelolaan aplikasi ini baik dalam bentuk CLI ataupun GUI, yakni:

Versi CLI: apt-get (APT, Advanced Packaging Tool) dan aptitudeVersi GUI: Synaptic Package Manager dan Gnome Package Kit

Pada materi ini pembahasan pengelolaan aplikasi akan difokuskan untuk aplikasi apt-get dan synaptic package manager.

Manajemen Aplikasi Melalui CLI

Program apt-get dapat digunakan untuk melakukan pengelolan aplikasi user. Mekanismenya diatur melalui pemberian parameter-parameter tertentu pada aplikasi apt-get.

apt-get install nama-aplikasi

Perintah untuk melakukan instalasi satu atau lebih aplikasi.

apt-get remove namaaplikasi

Perintah ini digunakan apabila ingin menghapus aplikasi dari sistem (uninstalasi) tanpa menghapus file konfigurasi yang ada. 

apt-get  –purge  remove  nama-aplikasi

Sama seperti apt-get remove hanya saja dengan ini semua file konfigurasi yang dihasilkan akan dihapus. 

apt-get update

apt-get upgrade

Ini merupakan rangkaian perintah yang perlu dijalankan untuk mengupdate semua aplikasi yang telah terinstal.

apt-get update

apt-get dist-upgrade

perintah ini digunakan untuk melakukan upgrade sistem operasi ke versi yang lebih baru,

Manajemen Repositori

Pada sistem Linux dikenal adanya istilah repositori. Istilah ini digunakan untuk menunjuk ke suatu kumpulan file. File-file disini dapat berupa librari ataupun aplikasi Linux terkait. Melalui repositori itulah para pengguna Linux dapat melakukan instalasi aplikasi. Setiap distro Linux memiliki repositorinya sendirisendiri, walaupun ada juga yang dapat menggunakan repositori distro lainnya. Repositori ini sendiri dapat dikatakan sebagai sebuah server file, karena memberikan layanan akses file kepada user Linux. Selain itu repositori juga dapat berupa CD atau DVD. 

Ada banyak hal yang dapat dilakukan terkait dengan manajemen repositori. Namun pada materi kali ini akan lebih banyak dibahas mengenai pengelolaan repositori pada komputer klien (pengguna Linux). Hal ini karena dalam komputer klien juga dapat memiliki lebih dari satu repositori untuk sumber instalasi aplikasinya dan melalui pengelolaan ini dapat membantu kinerja sistem lebih efisien dalam hal update ataupun upgrade nantinya. Pengelolaan ini dapat berupa penambahan, perubahan dan penghapusan repositori yang ada. 

Pada sistem Debian data repositori disimpan dalam file konfigurasi /etc/apt/sources.list. Pengelolaan repositori di Debian akan selalu berhubungan dengan file ini. Aplikasi bantuan yang dapat digunakan untuk mengelola repositori ini diantaranya adalah APT dan Synaptic Package Manager. 

Secara umum, terdapat dua jenis format repositori yang dapat ditambahkan ke dalam file konfigurasi, yakni:

Repositori resmi, merupakan format yang umum digunakan di sistem Debian saat ini.

deb http://host/debian distribution section1 section2 section3

deb-src http://host/debian distribution section1 section2 section3

Penambahan Repositori Baru

Ada beberapa langkah yang mesti dilakukan untuk dapat menambahkan repositori baru ke debian sebagai berikut. 

Apabila sumbernya dalam bentuk CD/DVD maka perintah berikut dapat digunakan untuk menambahkan repositori dari DVD tersebut. 

apt-cdrom add

Apabila sumbernya berasal dari sebuah server di jaringan lokal ataupun internet langkah-langkahnya.

Tentukan repositori yang ingin ditambahkan, misalnya akan menambahkan repositori Debian dari Universitas Indonesia dengan alamat. deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ wheezy main deb-src http://kambing.ui.ac.id/debian/ wheezy mainEdit file /etc/apt/sources.list menggunakan editor teks nano atau sejenisnya. Tambahkan setiap baris yang telah ditentukan diatas pada bagian akhir dari file tersebut.Jalankan perintah berikut agar repositori yang ditambahkan dapat diadopsi ke sistem Debian di komputer, terutama apabila terdapat update untuk aplikasi.

apt-get update

Perubahan/Penghapusan Data Repositori

Perubahan terkait penggantian data ataupun penghapusan dapat dilakukan langsung dari file /etc/apt/sources.list. Apabila yang diinginkan hanya menonaktifkan repositori tertentu cukup dengan memberikan tanda pagar (#) diawal barisnya.   

Manajemen Repositori Mealui GUI

Sebagaimana telah dijelaskan diatas, Synaptic Package Manager juga dapat digunakan untuk mengelola repositori. Caranya dapat dengan mengakses menu Settings > Repositories di Synaptic.  

Penambahan repositori dari window ini dapat dilakukan melalui tab Other Software > klik tombol Add…. Kemudian apabila ingin menambahkan CD/DVD, dapat menggunakan tombol Add Volume….

MANAJEMEN KAPASITAS SISTEM

Management Information System

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu dan pada akhirnya dapat mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Di samping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.

Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.

Sebelum membahas definisi Management Information System (MIS), akan dibahas mengenai konsep dasar sistem dan konsep dasar informasi.

Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggung jawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut System Analysis and Design.

Berikutnya adalah konsep dasar informasi. Konsep dasar informasi akan dibahas melalui beberapa definisi informasi itu sendiri, diantaranya:

Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanyaSesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi Management Information System(MIS),antara lain:

SIM adalah pengembangan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996). 

Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa Management Information System (MIS) atau dalam bahasa Indonesia sering dikenal dengan istilah Sistem Informasi Manajemen(SIM)adalah  serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi serta secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

Sistem informasi manajemen di dalam perancangan, penerapan dan pengoperasiannya sangat mahal dan sulit. Upaya untuk hal tersebut dan biaya yang diperlukan harus dipertimbangkan dengan baik. Namun,  ada beberapa faktor yang membuat MIS menjadi semakin diperlukan, yakni bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya daya saing.

Situasi lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh karena itu, manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.

Kegiatan utama dari semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran sampai akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).

DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)
INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.

Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.

E-life merupakan perkembangan teknologi kehidupan, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti E-Commerce, E-Government, E-Education, E-Library, E-Journal, E-Medicine, E-Laboratory, E-Biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.

Untuk meningkatkan pelayanan Sistem Informasi Manajemen, pendidikan menjadi faktor penting dan sekaligus kini telah menjadi salah satu standar mutu sebuah pendidikan. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan sistem informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Banyak lembaga Pendidikan telah mendapat manfaat dari peralatan canggih ini.

Perkembangan pendidikan di Indonesia yang saat ini mulai maju, baik dari aspek administratif maupun teknologi, berdampak pada proses pelayanan pendidikan di Indonesia dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Untuk mengembangkan mutu pendidikan, dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi teknologi informasi dalam bidang Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.

Tujuan Umum Management Information System

Management Information System memiliki beberapa tujuan umum, diantaranya:

Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi dibutuhkan dan digunakan dalam semua tahapan manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.

Fungsi/Manfaat Management Information System

Agar informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi itu sendiri, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan dari masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Management Information System(MIS)/Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga MIS/SIMdapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi kepada pengelola organisasi.

Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:

Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi. 

Cara kerja DNS

Prinsip Dan Cara Kerja DNS

DNS Server adalah singkatan dari Domain Name System, yaitu Distribute Database System dengan tugas untuk mencari sebuah nama komputer dalam jaringan yang memakai TCP/IP.

DNS termasuk layanan aplikasi yang umumnya dipakai pada jaringan internet dengan tujuan menerjemahkan nama domain ke dalam IP Address atau nomor IP.

Misalnya saja, ketika kita hendak mengunjungi link url nama domain tertentu, maka kita memakai sederetan huruf atau nama karena penggunaannya yang lebih mudah untuk diingat, seperti contohnya : www.yahoo.com.

Cara Kerja DNS

Bagaimana cara kerja DNS Server ini? Cara kerja dari DNS Server adalah dengan menerjemahkan sebuah nama jaringan komputer ke dalam bentuk IP Address, bisa juga dengan memetakan nama dari jaringan komputer tadi ke dalam alamat IP.

Adapun DNS Server dan Client DNS sendiri dinamakan sebagai name servers. Client atau revolver mengirimkan sebuah permintaan menuju name servers berbent queries. Name Server sendiri nantinya memproses melalui cara pengecekan menuju local database DNS.

Kemudian jika yang dicari ternyata tak ada dalam local database, sehingga name servers tadilah yang nantinya menghubungi jaringan name servers yang lainnya. Bisa juga DNS yang bertugas mengirimkan sebuah message failure apabila permintaan pada client tak ditemukan.

Biasanya proses yang terjadi di atas dinamakan Forward Lookup Query, di mana permintaan client akan di proses melalui pemetaan host ke dalam IP Address.

Prinsip Kerja DNS Server

Resolvers atau Client mengirimkan queries ke dalam name server, kemudian name server ini nantinya akan memeriksa local database, bisa juga dengan menghubungi sebuah name server yang lain.

Apabila ditemukan, akan langsung diberitahukan menuju resolvers atau client tadi, sebaliknya jika tidak ditemukan akan langsung mengirimkan sebuah failure message. Host tujuan dihubungi oleh client atau revolver memakai IP Address pemberian dari name server.

Adapun Client akan menjawab melalui 2 macam cara, yakni dengan bertanya pada sistem DNS Server lokal dan melakukan interpretasi hasil, serta melihat isi dari cachenya jika pertanyaan tasi sebelumnya pernah dipertanyakan lalu jawabannya disimpan pada cache miliknya.

Sistem Pendukung Kinerja DNS Server

Berdasarkan prinsip dan cara kerjanya, DNS Server didukung oleh beberapa sistem di bawah ini :

1. Authoratitative DNS Server, merupakan bagian untuk menangani setiap jawaban yang keluar menuju query yang berasal dari recursor, untuk tiap-tiap bagian dari jawaban, atau bisa juga termasuk bagian terhadap penyerahan , contohnya penyerahan menuju authorithative DNS Server lainnya.

2. Recursive DNS Server, merupakan sistem yang bertugas untuk meneruskan pencarian dari DN dengan respons query dari client/resolve, lalu mengembalikan jawaban menuju resolver.

3. DNS Resolver, adalah bentuk program dari DNS client dalam komputer pengguna atau user lalu menghasilkan produk berupa DNS request yang diperlukan dalam program aplikasi. Resolver merupakan salah satu bagian pada program aplikasi dengan fungsi agar bisa menjawab berbagai pertanyaan untuk program aplikasi mengenai domain.

Adapun agar Anda bisa melihat DNS pada jaringan komputer, maka bisa mengikuti cara-cara ini, yaitu dengan mengunjungi Open Network and Sharing Center lalu klik Connection pada jaringan internet lalu klik Details, selanjutnya Anda akan melihat dengan detail DNS pada komputer Anda tersebut.

Alamat DNS inilah yang nantinya digunakan ketika komputer melakukan request pada sebuah situs dalam jaringan internet.

1    Instalasi DNS

Setelah itu install BIND9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) sebagai DNS Server. Jalankan command apt-get install bind9 atau aptitute install bind9.


Proses instalasi BIND9

Tekan Y untuk melanjutkan. Tunggu sampai proses instalasi selesai.

2)    Konfigurasi DNS

Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server;

a. /etc/bind/named.conf

b. file forward

c. file reverse

d. /etc/resolv.conf

a.    Membuat Zona Domain

Setelah selesai menginstalasi bind9, kemudian konfigurasi bind9.

nano /etc/bind/named.conf.local

          Tambahkan command seperti di bawah ini.


Sintax untuk membuat Zona pada Debian

     #. . .

zone "nr.net" { //Zone Domain anda

type master;

file "/etc/bind/db.nr.net"; //lokasi file FORWARD

};

zone "192.in-addr.arpa" { //1 blok ip paling depan

type master;

file "/etc/bind/db.192"; //lokasi file REVERSE

};

Setelah itu save konfigurasi di atas.

b.    File forward

Forward berfungsi untuk konversi dari DNS ke IP Address. Sebagai contoh ketika kita mengetikan www.nr.net melaui Web Browser, maka akan muncul website dari server Debian.

Kemudian membuat file konfigurasi untuk DNS tersebut. Karena command yang dibutuhkan cukup banyak, maka kita kopikan saja dari file default yang sudah ada.

cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.nr.net

nano /etc/bind/db.nr.net


Sintax pada direktori db.nr.net

Edit konfigurasi command di atas menjadi seperti di bawah ini. Kemudian Save.


c.    File Reserve

Reverse berfungsi untuk konversi IP Address ke DNS. Sebagai contoh jika kita mengetikan IP Address 192.168.27.1 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamatwww.nr.net. Pada bagian ini tidak diharuskan, jika tidak ingin mengkonfigurasi reverse juga bisa.

cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192.168.27.1

nano /etc/bind/db.192.168.27.1


Sintax pada direktori db.IP

Edit konfigurasi di atas menjadi seperti di bawah ini. Kemudian Save.


Sintax pada direktori db.IP setelah di edit

d.    Menambahkan dns-name-server

Tambahkan dns dan nameserver dari Debian tersebut pada file resolv.conf agar dapat diakses melalui komputer localhost.

nano /etc/resolv.conf

     search nr.net

     nameserver 192.168.27.1

     Kemudian yang terakhir restart daemon dari bind9.

/etc/init.d/networking restart

Jika failed terjadi kesalahan pada satu file, yaitu named.conf. Periksa kembali script yang dibuat.

Konfigurasi DNS server selesai. Untuk pengujian, ping ke IP dan ping nr.net dari server maupun dari client.

Ping IP Public 192.168.19.230 dari server.


Pengujian ping

            Ping IP local 192.168.27.1 dari server.


Pengujian ping

            Ping IP gateway 192.168.19.99 dari server.


Pengujian ping

            Ping DNS nr.net dari server.


Pengujian ping

Sebelum ping IP dan DNS dari client, setting IP client terlebih dahulu seperti dibawah ini.

                        Klik kanan. Properties.


                        Isikan IP seperti di bawah ini. Kemudia OK.


                        Jalankan command promt dari client.

                        Ping IP local server 192.168.27.1


Pengujian ping dari client

                        Ping IP public server 192.168.19.230


Pengujian ping dari client

                        Ping IP DNS server 192.168.27.1


Pengujian ping dari client

                        Ping DNS server nr.net.


Pengujian ping dari client

Konfigurasi DNS telah berhasil.